Saat membeli dan menggunakan lini daur ulang pelet limbah plastik, pelanggan biasanya memiliki pemahaman mendalam tentang serangkaian masalah utama untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan produksi mereka. Berikut adalah beberapa kekhawatiran pelanggan dan jawaban terkait.
Bisakah Menangani Berbagai Jenis Bahan Baku?
Kekhawatiran pertama pelanggan adalah apakah jalur daur ulang pelet plastik limbah yang sama dapat menangani berbagai jenis bahan mentah. Beberapa pelanggan memiliki lebih dari satu jenis bahan baku, mungkin ada PP, PE, PET, PVC, PS, dan produk plastik lain yang berbeda.
Menurut analisis teknis profesional, bahan mentah yang berbeda memiliki sifat fisik dan kimia yang unik, seperti titik leleh yang berbeda. Oleh karena itu, sulit untuk mengadaptasi jalur granulasi sampah plastik yang sama ke berbagai bahan baku pada saat yang bersamaan, karena setiap bahan baku perlu disesuaikan dengan karakteristiknya.
Berapa Konsumsi Daya Seluruh Lini?
Konsumsi daya merupakan faktor biaya yang umumnya dikhawatirkan oleh produsen. Mengambil contoh pengolahan satu ton bahan baku plastik, konsumsi daya sebesar a jalur daur ulang pelet limbah plastik biasanya sekitar 500 derajat. Angka ini dipengaruhi oleh tingkat teknis lini, efektivitas peralatan, dan parameter produksi.
Berapa Banyak Pekerja yang Dibutuhkan Untuk Beroperasi?
Dengan mempertimbangkan biaya tenaga kerja dan efisiensi produksi, pelanggan mengkhawatirkan berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan seluruh lini granulasi limbah plastik. Secara umum, tim yang terdiri dari 3-4 operator sudah cukup untuk mendukung pengoperasian normal jalur produksi.
ruang yang dibutuhkan untuk Jalur Daur Ulang Pelet sampah plastik
Pelanggan juga sering khawatir tentang apakah ada cukup ruang di pabrik untuk menampung jalur granulasi plastik bekas. Dalam masalah ini, kami dapat menawarkan beberapa penempatan lini yang berbeda tergantung pada desain pabrik pelanggan untuk memastikan ruang terbatas dapat dimaksimalkan dan kebutuhan produksi terpenuhi.